Menurut pakar kebotakan rambut yang paling kerap terjadi pada wanita adalah female androgenetic alopecia (pola kebotakan wanita). Rata-rata setengah dari populasi wanita sebelum usia 50 tahun pernah mengalaminya samada sederhana ataupun teruk.
Pakar kulit dari Columbia University Medical Center, Dr Lindsey Bordone, mengatakan penipisan rambut yang terjadi pada wanita tersebut umumnya akan berhenti sendiri. Sangat jarang female androgenetic alopecia membuat seorang wanita benar-benar botak.
Baca juga: Stress Punca Rambut Gugur dan Cepat Beruban, Mitos atau Fakta?
"Meskipun namanya 'pola kebotakan wanita', kebanyakan wanita tidak sepenuhnya jadi botak. Rambut mereka hanya jadi betul-betul tipis," kata Dr Bordone yang dipetik dari MedicalDaily.
Menurut American Hair Loss Association (AHLA) pula, penyebab utama dari androgenetic alopecia adalah ketidakseimbangan hormon. Ketika hormon testosteron yang ada berinteraksi dengan enzim di akar rambut maka akan terbentuk dihydrotestosterone (DHT). DHT ini yang kemudian jadi penyebab gugurnya rambut.
Menopause, kista rahim (cist), program merancang keluarga, dan kehamilan adalah contoh di mana wanita boleh mengalami ketidakseimbangan hormon yang berakhir pada kebotakan rambut.
Dengan sendirinya androgenetic alopecia dapat pulih bila keseimbangan hormon kembali. Tiada ubat yang boleh mengembalikan rambut dalam semalaman namun terapi seperti menyinari laser ke kulit kepala atau transplantasi rambut boleh dilakukan.
Baca juga: Inilah 6 Punca Wanita Keguguran Rambut Teruk
No comments:
Post a Comment