Beberapa penelitian menunjukkan bahawa stress bukanlah penyebab langsung rambut beruban. Sebab, tidak boleh diabaikan pula jika kerosakan pada DNA di dalam sel yang menghasilkan pigmen warna pada rambut berperanan pula pada tumbuhnya uban yang lebih cepat.
Hal tersebut diungkapkan Amy McMichael, MD, profesor dermatologi di Wake Forest Baptist Health, Winston-Salem, North California. McMichael menegaskan boleh saja stress dalam jangka waktu tertentu kemungkinan menyebabkan cepat munculnya uban pada sesetengah orang.
"Tapi itu hanya spekulasi dan saya belum menemui adanya penelitian ilmiah yang membuktikan perkara ini," tegas McMichael yang dipetik dari Web MD.
Selain uban, stress juga diyakini boleh menyebabkan rambut lebih mudah gugur. Tentang hal ini, Paradi Mirmirani, MD, doktor kulit di Permanente Medical Group, Vallejo, California mengatakan semua itu bergantung kepada jenis stress yang dialami.
Stress kerana pulang larut malam atau beban kerja yang berat menurut Mirmirani tidak akan menyebabkan seseorang mengalami keguguran rambut. Dalam jangka pendek, stress tidak akan memengaruhi tubuh anda sedemikian rupa hingga bermanifestasi dalam bentuk rambut gugur.
"Malah pula, hal yang lebih besar dari itu boleh terjadi. Stress boleh membuat anda kurang tidur, mengalami perubahan nafsu makan, dan meningkatnya hormon stresa. Selama praktik sebagai doktor kulit, mitos hubungan antara stress dengan rambut banyak saya dengar meskipun itu terdengar amat tidak masuk akal," tambah McMichael.
Ia mengatakan, hingga saat ini pun tidak ada bukti yang menyokong bahwa hanya kerana anda mengalami hari-hari yang menegangkan selama beberapa minggu lantas menyebabkan akan banyak rambut yang gugur.
No comments:
Post a Comment